Join Sekarang Juga! di Slot188.win Situs Agen Slot Online & Live Casino Terpercaya. *Pengguna ios/iphone Silakan akses dari browser Safari untuk kelancaran Streaming*

Sinopsis dan Review Film Eternals 2021

Posted 2022/01/1070

Ketika Marvel Studios mengumumkan Chloe Zhao sebagai sutradara film Eternals 2021, hal tersebut tentunya menarik perhatian bagi penggemar Marvel dan film pada umumnya.

Karena sebagai pemenang Sutradara Terbaik dalam film ‘Nomadland’ di ajang Oscar 2021, para pengamat film tentunya akan dibuat penasaran tentang bagaimana Zhao yang biasanya membuat film-film bertemakan art house dan diperlombakan di festival, kini justru mengarahkan film blockbuster tersebut.

Sinopsis dan Review Film Eternals 2021

‘Eternals’ merupakan film yang diadaptasi dari komik keluaran Marvel dan pertama kali mulai diterbitkan pada tahun 1976. Karakter-karakter yang ada di dalam komik Eternals merupakan karya dari Jack Kirby. Film ‘Eternals’ sendiri sudah tayang secara serentak di seluruh bioskop Indonesia pada tanggal 10 November kemarin.

Sinopsis Film
Celestial adalah ras makhluk kuno yang menciptakan berbagai bentuk kehidupan di alam semesta. Mereka kemudian menciptakan kaum Eternal dan mengutus mereka ke bumi untuk melindungi umat manusia dari makhluk ganas bernama Deviant yang suka memakan segala macam bentuk kehidupan.

Setelah beribu abad, para Deviants dikabarkan menghilang, namun kini mereka kembali lagi dan mengancam peradaban manusia di bumi. Sekarang saatnya para Eternal yang telah hidup layaknya manusia normal bertugas kembali untuk beraksi demi menyelamatkan umat manusia serta menunjukkan siapa diri mereka sesungguhnya.

Mitologi dewa, alien dan monster
Film ini memperkenalkan mitologi baru yang rumit tentang dewa, alien dan monster ke dalam Marvel Cinematic Universe. Karena para Eternal mempunyai kemampuan yang luar biasa, mulai dari keahlian terbang dan kecepatan super hingga mengubah materi serta mengendalikan pikiran, kemungkinan karena kemampuan yang mereka miliki ini yang membuat para Eternal dianggap sebagai dewa-dewi dalam peradaban kuno.

Padahal sejatinya mereka merupakan kaum alien seperti halnya yang terjadi pada diri Thor yang dianggap dewa bagi bangsa Viking, meskipun sebenarnya Thor merupakan alien dari planet Asgard.

Jack Kirby selaku pencipta dari tiap karakter para Eternal nyatanya banyak mengambil inspirasi dari mitologi Yunani kuno, seperti Thena yang berasal dari dewi Athena, Makkari dari Merkurius atau Ikaris dari Ikarus (tokoh mitologi Yunani yang berusaha dapat terbang seperti burung).

The Eternals yang berjumlah sepuluh orang ini merupakan makhluk abadi, mereka hidup diantara manusia dan bertugas melindungi dunia. Masing-masing Eternal memiliki kekuatan yang unik dan setelah mereka selesai menyelesaikan tugas, mereka pun memutuskan berpisah.

Setelah relatif tenang selama ribuan tahun, para Deviant muncul kembali sehingga mau tak mau mendorong para Eternal yang tersebar di seluruh dunia untuk beraksi kembali.

Ikatan erat ras Eternal selama berabad-abad
Film ke-25 dari MCU ini menelusuri kehidupan kesepuluh karakter selama berabad-abad. Sebagai film yang harus memperkenalkan sepuluh karakter yang asal-usulnya melibatkan penciptaan alam semesta, Eternals harus memberikan banyak penjelasan sehingga cerita yang ingin disampaikan tidak terlewat satu pun.

Sangat mudah untuk melihat potensi masalah yang bisa muncul dari Eternals ketika plotnya mencoba merangkum semua hal tersebut. Zhao mengambil tindakan untuk melakukan lompatan waktu antara masa kini dan masa lalu pada sebagian besar paruh pertama filmnya

Film ini banyak melakukan kilas balik, dari hari ini ke era dan lokasi di masa lalu yang berbeda, seperti adegan berlangsung di London atau South Dakota saat ini sedangkan kilas baliknya berada di era dan tempat yang sangat berbeda, bisa di Mesopotamia pada tahun 500 SM atau Nagasaki, Jepang di tahun 1945.

Tujuan dari zig-zag antar era itu adalah untuk menunjukkan seperti apa para Eternal ketika mereka bekerja sama sebagai sebuah tim di masa lalu dibandingkan dengan saat ini ketika mereka telah tersebar di berbagai tempat yang berbeda dan menjalani kehidupan yang berbeda.

Namun hal itu justru menjadi salah satu kelemahan terbesar dari ‘Eternals’ karena semua tampilan tentang lompatan waktu itu membuat film terlihat sedikit tidak fokus, apalagi begitu banyak karakter dan banyak latar belakang yang membuat penonton sedikit sulit untuk melihat ke mana arah Eternals di babak pertama.

Selain itu juga karena banyaknya karakter, beberapa karakter yang ada mau tidak mau harus ada yang dikesampingkan. Beberapa karakter tersebut hanya mendapakan screen time yang cukup terbatas sehingga tidak bisa mengembangkan karakternya lebih jauh.

Dinamika dan kekuatan persahabatan
Melalui berbagai kilas balik tersebut, memungkinkan kita untuk lebih banyak mengenal kaum Eternal sekaligus juga membawa kita ke momen-momen penting dalam sejarah kehidupan manusia. Kita akan belajar lebih banyak tentang peristiwa yang membuat para Eternal tersebut berpisah.

Setelah mengetahui bahwa Deviants secara misterius kembali, Sersi salah satu Eternal memutuskan untuk kembali menyatukan kelompok mereka. Akan tetapi tidak semua Eternal setuju dengan rencananya itu, ketidaksepakatan intra komunal inilah yang memberikan ketegangan naratif dalam film ini.

Zhao tampaknya cukup fokus dalam memberikan perhatian terhadap narasi tentang dinamika kelompok dan kekuatan persahabatan. Hal itu memberikan kemungkinan Eternals untuk bisa mengatasi perbedaan di antara mereka dan mengkonsolidasikan kekuatan mereka menjadi satu kekuatan kolektif yang dashyat.

Pesan kemanusiaan di dalam film
Chloe Zhao memperlakukan para karakter di Eternal seperti layaknya manusia pada umumnya, padahal mereka adalah sekumpulan makhluk di mana kekuatannya melampaui kekuatan superhero biasa. Adegan-adegan terbaik dari Eternals adalah di mana ketika para makhluk luar angkasa yang selalu awet muda ini menemukan tempat mereka di antara umat manusia.

Zhao juga menunjukkan tentang bagaimana ketidakberdayaan mereka di mana kaum Etrernal memiliki aturan bahwa keberadaan mereka di bumi hanya untuk melawan para Deviants dan dilarang untuk ikut campur tangan dalam evolusi manusia.

The Eternals yang jelas-jelas memiliki begitu banyak kemampuan super yang mumpuni seakan-akan menjadi begitu tidak berdaya untuk mencegah begitu banyak rasa sakit dan penderitaan, mereka tidak bisa terlibat karena mereka telah diberitahu untuk tidak melakukannya. Eternals pada akhirnya membawa kita pada perenungan tentang kemanusiaan.

Drama percintaan di antara makhluk abadi
Eternals juga memiliki subplot yaitu tentang kisah cinta antara Ikaris (Richard Madden) dan Sersi (Gemma Chan) seperti halnya melodrama pada umumnya, kisah asrama dua makhluk abadi ini mengalami putus-nyambung.

Hal yang menarik lain lagi dalam film aksi superhero ini, menampilkan karakter dari beragam ras, dari kulit putih, Asia, Amerika Latin dan Afrika-Amerika. Keberagaman tersebut juga seakan mewakili keragaman budaya di semesta yang luas ini.

Kesimpulan
Sebagai sebuah film yang bertajuk aksi superhero, Eternals memiliki aksi yang terbilang ringan tetapi cukup berat dalam narasi yang bernuansa drama. Ini adalah jenis film superhero yang berbeda, mungkin bukan untuk selera semua orang. Pada akhirnya ‘Eternals’ adalah cerita di mana para pahlawan super yang mengalami krisis tentang eksistensi keberadaan mereka dan mencoba memahami apa artinya menjadi pahlawan super.

Director: Chloe Zhao

Cast: Gemma Chan, Angelina Jolie, Richard Madden, Don Lee, Bryan Tyree Henry, Salma Hayek, Kumail Nanjiani, Lauren Ridloff, Barry Keoghan, Lia McHugh, Kit Harrington, Gil Birmingham, Harish Patel

Duration: 157 minutes